Rapat
Koordinasi (Rakor) Kepegawaian se propinsi Bali yang ke -6 (enam) dilaksanakan
di Kabupaten jembrana pada hari kamis hingga jumat (16-17/17). Bertempat di
Hotel Jimbarwana, rakor dihadiri oleh seluruh kepala Badan Kepegawaian
sepropinsi Bali. Rakor yang dilaksanakan rutin setiap tahunnya ini dilaksanakan
guna mengangkat isu-isu actual di bidang kepegawaian dan dilaksanakan bergilir
oleh setiap pemerintah kabupaten / kota se propinsi Bali.
Kepala Badan
Kepegawaian Daerah Kabupaten Jembrana, I Made Budiasa mengatakan bahwa dalam
rakor kali ini membahas tentang permasalahan terkait dengan Moratorium
(Perhentian) pengangkatan PNS. “Pengangkatan PNS sementara dihentikan, dilain
pihak pension pegawai negeri tidak bisa dihentikan dan semakin banyak
jumlahnya, dalam rakor ini kita akan menyamakan persepsi dan gerak langkah
antar kepala Badan dalam mengimplementasikan regulasi serta menyepakati
substansi-substansi yang terkait dengan
tata kelola administrasi kepegawaian” kata budiasa. “ini kita lakukan demi
meningkatkan kinerja pegawai negeri sipil” tambahnya.
Dihadiri
juga oleh Wakil Bupati Jembrana Made Kembang Hartawan, dalam sambutannya disampaikan
agar momen ini dimanfaatkan juga untuk membahas langkah-langkah pembinaan
menghadapi isu “klasik” bidang kepegawaian. Isu klasik yang dimaksud adalah
tentang pegawai yang memiliki kinerja buruk dan tingkat disiplin rendah yang memberikan
preseden buruk terhadap organisasi secara keseluruhan. “ada pegawai yang
dikeluhkan berkinerja buruk dan menjadi penghambat dalam satu organisasi, dan
hal itu dikeluhkan oleh rekan kerja pegawai tersebut, serta pimpinannya
menyerah dalam membina, apa langkah badan kepegawaian dalam membina? mengingat di
tiap OPD selalu ada satu atau dua orang seperti itu” retoris kembang pada
peserta Rakor. “kalau cuma dimutasi, bayangkan bila semua pegawai bermasalah
tersebut kemudian dimutasi dan berkumpul dalam satu organisasi yang sama, apa
kinerja organisasi akan jadi baik?, saya harap hal itu juga menjadi perhatian
dalam Rakor kali ini” lanjutnya.
Dalam kesempatan
itu kembang menyarankan agar menyeimbangkan antara reward (hadiah) dan punishment
(sanksi) dalam meningkatkan disiplin dan kinerja pegawai, serta peran aktif
badan Kepegawaian dalam melakukan pendekatan psikologi kepada pegawai. “adalah
peran pimpinan dalam membina pegawai yang disiplin serta kinerjannya dirasa
kurang, tapi saya harap badan kepegawaian juga aktif melakukan pendekatan
psikologi agar tau akar penyebabnya” kata kembang, “mungkin saja pegawai itu menurun kinerjanya
karena habis putus cinta, berikan dia motivasi, jangan buru-buru dihukum”
kelakar kembang dilanjutkan dengan diresmikannya rakor melalui pemukulan Gong.
(JL/humas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar