Sebanyak 122 orang
anggota KORPRI menerima dana santunan bagi anggota yang pensiun, rawat inap dan
meninggal dunia pada jumat (24/11) di Gedung Kesenian Bung karno Jembrana. Pemberian
santunan ini dilaksanakan sekaligus memeriahkan rangkaian acara peringatan HUT
KORPRI ke 46 dan PGRI ke 72 di Kabupaten Jembrana. Santunan diserahkan langsung oleh Bupati Jembrana, I Putu Artha
didampingi oleh Sekretaris Daerah I Made Sudiada.
Menurut Sudiada, pemberian santunan ini adalah yang ke 2
kalinya dilaksanakan tahun ini. “ini adalah pemberian santunan periode Juli
sampai Desember yang bersumber dari iuran anggota KORPRI tiap bulan yang
dipotong dari gaji anggota”. Kata sudiada. Adapun besaran potongannya
bervariasi dari Rp.1.000 bagi pegawai Golongan I, Rp. 2.000 bagi pegawai
golongan II, serta Rp.3.000 bagi pegawai golongan III dan IV.
Pada penyerahan santunan kali ini, total 122 orang mendapat santunan dengan
rincian sebanyak 75 orang menerima santunan pensiun sebesar @Rp. 1.000.000, 33
orang mendapat santunan rawat inap masing-masing Rp. 1.000.000 dan sebanyak 12
orang mendapat santunan kematian masing-masing Rp. 5.000.000 yang diberikan
kepada ahli waris.
Seusai menyerahkan santunan, Bupati Artha sempat menyinggung tentang kekurangan kebutuhan
pegawai di Jembrana yang tertabrak oleh aturan Moratorium dari Pusat, serta aspirasi
para pensiunan dari kalangan guru yang ingin bersumbangsih lagi dan mengabdi ke
daerah lewat jalur tenaga kontrak. “tahun ini jumlah pegawai yang pensiun
mencapai 180 orang, di lain pihak kita tidak bisa mengangkat karena ada
moratorium. Saya sambut baik aspirasi para guru yang ingin mengabdi lagi bagi
daerah, tapi sebaiknya kesempatan masuk sebagai tenaga kontrak diberikan dulu
kepada generasi muda, apalagi tiap tahun generasi muda kita makin banyak yang
sudah lulus dan bingung kemana harus mengembangkan potensinya, mari itu
sama-sama kita akomodasi dan berikan kesempatan dulu”. Kata Bupati. “bukan
berarti bapak-bapak dan ibu-ibu yang
pensiun ini sudah tidak kita butuhkan, tenaga kalian masih kita butuhkan, tapi
baiknya disalurkan lewat jalur lainnya agar memberi kesempatan bagi yang muda
untuk berkarya” tambahnya lagi.
Diakhir sambutannya bupati juga berpesan agar santunan ini
tidak dinilai dari jumlahnya, namun santunan in iadalah suatu bentuk kebersamaan
dalam oganisasi demi kemajuan dan kesejahteraan anggota. Selain itu bupati juga
mengucapkan bela sungkawa sebesar-besarnya bagi ahli waris yang menerima
tunjangan kematian. (JL/humas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar