Kamis, 23 November 2017

Bupati Jembrana ingatkan pensiunan agar memberikan kesempatan yang muda berkarya


Sebanyak  122 orang anggota KORPRI menerima dana santunan bagi anggota yang pensiun, rawat inap dan meninggal dunia pada jumat (24/11) di Gedung Kesenian Bung karno Jembrana. Pemberian santunan ini dilaksanakan sekaligus memeriahkan rangkaian acara peringatan HUT KORPRI ke 46 dan PGRI ke 72 di Kabupaten Jembrana. Santunan diserahkan  langsung oleh Bupati Jembrana, I Putu Artha didampingi oleh Sekretaris Daerah I Made Sudiada.
Menurut Sudiada, pemberian santunan ini adalah yang ke 2 kalinya dilaksanakan tahun ini. “ini adalah pemberian santunan periode Juli sampai Desember yang bersumber dari iuran anggota KORPRI tiap bulan yang dipotong dari gaji anggota”. Kata sudiada. Adapun besaran potongannya bervariasi dari Rp.1.000 bagi pegawai Golongan I, Rp. 2.000 bagi pegawai golongan II, serta Rp.3.000 bagi pegawai golongan III dan IV.
Pada penyerahan santunan kali ini,  total 122 orang mendapat santunan dengan rincian sebanyak 75 orang menerima santunan pensiun sebesar @Rp. 1.000.000, 33 orang mendapat santunan rawat inap masing-masing Rp. 1.000.000 dan sebanyak 12 orang mendapat santunan kematian masing-masing Rp. 5.000.000 yang diberikan kepada ahli waris.
Seusai menyerahkan santunan, Bupati Artha sempat  menyinggung tentang kekurangan kebutuhan pegawai di Jembrana yang tertabrak oleh aturan Moratorium dari Pusat, serta aspirasi para pensiunan dari kalangan guru yang ingin bersumbangsih lagi dan mengabdi ke daerah lewat jalur tenaga kontrak. “tahun ini jumlah pegawai yang pensiun mencapai 180 orang, di lain pihak kita tidak bisa mengangkat karena ada moratorium. Saya sambut baik aspirasi para guru yang ingin mengabdi lagi bagi daerah, tapi sebaiknya kesempatan masuk sebagai tenaga kontrak diberikan dulu kepada generasi muda, apalagi tiap tahun generasi muda kita makin banyak yang sudah lulus dan bingung kemana harus mengembangkan potensinya, mari itu sama-sama kita akomodasi dan berikan kesempatan dulu”. Kata Bupati. “bukan berarti  bapak-bapak dan ibu-ibu yang pensiun ini sudah tidak kita butuhkan, tenaga kalian masih kita butuhkan, tapi baiknya disalurkan lewat jalur lainnya agar memberi kesempatan bagi yang muda untuk berkarya” tambahnya lagi.
Diakhir sambutannya bupati juga berpesan agar santunan ini tidak dinilai dari jumlahnya, namun santunan in iadalah suatu bentuk kebersamaan dalam oganisasi demi kemajuan dan kesejahteraan anggota. Selain itu bupati juga mengucapkan bela sungkawa sebesar-besarnya bagi ahli waris yang menerima tunjangan kematian. (JL/humas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hari Raya nyepi warsa saka 1940 Resmi tanpa internet

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) siap memenuhi poin keempat seruan bersama dari majelis-majelis agama dan keagam...