Radio dirgantara fm radionya klurga jembrana yang di dirikan pada th 1976 Visi : Menjadi media penyiaran yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi, pendidikan dan hiburan. Misi : Menjadi pionir terbentuknya bangsa yang bermoral, tangguh, bersatu dan mampu menggali potensi yang ada. .Ikut serta dengan penuh tanggung-jawab memotivasi masyarakat, agar terwujud suatu tatanan masyarakat yang maju.
Rabu, 15 November 2017
Nyepi Dan Saraswati Bersamaan, PHDI Imbau Umat Jangan Gelisah
DENPASAR, POS BALI & DIRGANTARA FM BALI ONLINE – Perayaan Hari Raya Nyepi dan Hari Raya Saraswati dipastikan berlangsung pada hari yang sama, pada 17 Maret 2018 mendatang. Kendati masih cukup lama, hal ini sudah ramai dibicarakan di kalangan umat Hindu Indonesia maupun seluruh PHDI masing-masing provinsi di Indonesia. Tidak mengherankan mendengar ramainya pembicaraan mengenai hal ini, sebab fenomena ini merupakan sebuah keunikan yang jarang terjadi, dan perlu adanya perhatian dari berbagai pihak mengenai pelaksanaan kedua hari raya Hindu tersebut.
Seperti yang disampaikan oleh Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali, Prof. Dr. Drs. I Gusti Ngurah Sudiana, M.Si, bahwa telah banyak umat yang menanyakan kepada pihak PHDI Bali maupun kepada dirinya secara pribadi. “Mengenai pelaksanaan Nyepi dan Saraswati yang jatuh pada hari yang sama sudah banyak yang bertanya ke pada PHDI termasuk ke saya pribadi. Umat yang bertanyapun bukan hanya dari Bali saja, namun banyak juga dari umat Hindu seluruh Indonesia,” ucapnya.
Untuk memberikan kepastian kepada seluruh umat, pihaknya akan mengadakan pesamuan untuk menentukan keputusan yang akan diambil. “Kami dari parisada akan mengadakan pesamuan untuk menentukan bagaimana pelaksanaan Nyepi dan Saraswati, jadi umat Hindu jangan gaduh dulu, karena parisada pasti akan memberikan solusi, dan kami juga tidak bisa mengambil keputusan sendiri,” sebutnya.
Selain itu, Ia mengungkapkan jika sebelumnya sudah pernah ada hasil keputusan mengenai pelaksanaan Hari Raya Nyepi apabila berbarengan dengan hari raya lain. “Dulu memang pernah ada penyatuan tafsir bagaimana menyikapi jika ada hari raya yang berbarengan dengan Hari Raya Nyepi. Apakah pesamuan nanti hasilnya sama dengan hasil tafsir kami dulu ataukah akan ada perubahan,” ungkap Ngurah Sudiana yang juga menjabat sebagai Rektor IHDN Denpasar ini.
Ia pun menyampaikan isi dari penyatuan tafsir terdahulu. Bahwa apabila terdapat hari raya atau piodalan yang pelaksanaannya bersamaan dengan Nyepi, maka pelaksanaannya harus sudah berakhir sebelum jam enam pagi. “Begitu sudah terdengar suara kulkul, berarti waktu pelaksanaan prosesi upacara sudah berakhir dan tidak ada aktifitas lagi. Dan kita harap pelaksanaan Saraswati dan Nyepi, keduanya berjalan dengan baik,” harapnya.
Menunggu hasil pesamuan nanti, dan sekaligus menyusul surat edaran yang akan disampaikan ke masing-masing kabupaten/kota maupun desa pakraman. Ngurah Sudiana pun memberikan imbauan kepada seluruh umat Hindu agar jangan terburu-buru menyimpulkan sendiri mengenai hari raya yang jatuhnya bersamaan. Akan lebih baik bila mengacu pada hasil pesamuan yang akan digelar PHDI.
“Umat Hindu tidak perlu gelisah mengenai hal ini. Karena parisada akan mengantisipasi dan mencarikan solusi yang paling tepat sesuai dengan dasar-dasar sastra yang ada. Dan tidak perlu terburu-buru memutuskan sendiri,” pungkasnya. rah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Hari Raya nyepi warsa saka 1940 Resmi tanpa internet
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) siap memenuhi poin keempat seruan bersama dari majelis-majelis agama dan keagam...

-
Program Acara Harian Dirgantara 94,0 fm bali 05.00 – 06.00 : AEROBIC DHUT (dangdut) ( meyapa pendegar ) 06.00 – 06.05 :...
-
KUTA - Dengan di batalkannya laga uji coba kontra Persewangi Banyuwangi dan PSIS Semarang. Tim Bali United langsung menggelar game...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar