Rabu, 15 November 2017

Nyepi Dan Saraswati Bersamaan, PHDI Imbau Umat Jangan Gelisah


DENPASAR, POS BALI & DIRGANTARA FM BALI  ONLINE – Perayaan Hari Raya Nyepi dan Hari Raya Saraswati dipastikan berlangsung pada hari yang sama, pada 17 Maret 2018 mendatang. Kendati masih cukup lama, hal ini sudah ramai dibicarakan di kalangan umat Hindu Indonesia maupun seluruh PHDI masing-masing provinsi di Indonesia. Tidak mengherankan mendengar ramainya pembicaraan mengenai hal ini, sebab fenomena ini merupakan sebuah keunikan yang jarang terjadi, dan perlu adanya perhatian dari berbagai pihak mengenai pelaksanaan kedua hari raya Hindu tersebut.

Seperti yang disampaikan oleh Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali, Prof. Dr. Drs. I Gusti Ngurah Sudiana, M.Si, bahwa telah banyak umat yang menanyakan kepada pihak PHDI Bali maupun kepada dirinya secara pribadi. “Mengenai pelaksanaan Nyepi dan Saraswati yang jatuh pada hari yang sama sudah banyak yang bertanya ke pada PHDI termasuk ke saya pribadi. Umat yang bertanyapun bukan hanya dari Bali saja, namun banyak juga dari umat Hindu seluruh Indonesia,” ucapnya.

Untuk memberikan kepastian kepada seluruh umat, pihaknya akan mengadakan pesamuan untuk menentukan keputusan yang akan diambil. “Kami dari parisada akan mengadakan pesamuan untuk menentukan bagaimana pelaksanaan Nyepi dan Saraswati, jadi umat Hindu jangan gaduh dulu, karena parisada pasti akan memberikan solusi, dan kami juga tidak bisa mengambil keputusan sendiri,” sebutnya.

Selain itu, Ia mengungkapkan jika sebelumnya sudah pernah ada hasil keputusan mengenai pelaksanaan Hari Raya Nyepi apabila berbarengan dengan hari raya lain. “Dulu memang pernah ada penyatuan tafsir bagaimana menyikapi jika ada hari raya yang berbarengan dengan Hari Raya Nyepi. Apakah pesamuan nanti hasilnya sama dengan hasil tafsir kami dulu ataukah akan ada perubahan,” ungkap Ngurah Sudiana yang juga menjabat sebagai Rektor IHDN Denpasar ini.

Ia pun menyampaikan isi dari penyatuan tafsir terdahulu. Bahwa apabila terdapat hari raya atau piodalan yang pelaksanaannya bersamaan dengan Nyepi, maka pelaksanaannya harus sudah berakhir sebelum jam enam pagi. “Begitu sudah terdengar suara kulkul, berarti waktu pelaksanaan prosesi upacara sudah berakhir dan tidak ada aktifitas lagi. Dan kita harap pelaksanaan Saraswati dan Nyepi, keduanya berjalan dengan baik,” harapnya.

Menunggu hasil pesamuan nanti, dan sekaligus menyusul surat edaran yang akan disampaikan ke masing-masing kabupaten/kota maupun desa pakraman. Ngurah Sudiana pun memberikan imbauan kepada seluruh umat Hindu agar jangan terburu-buru menyimpulkan sendiri mengenai hari raya yang jatuhnya bersamaan. Akan lebih baik bila mengacu pada hasil pesamuan yang akan digelar PHDI.
“Umat Hindu tidak perlu gelisah mengenai hal ini. Karena parisada akan mengantisipasi dan mencarikan solusi yang paling tepat sesuai dengan dasar-dasar sastra yang ada. Dan tidak perlu terburu-buru memutuskan sendiri,” pungkasnya. rah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hari Raya nyepi warsa saka 1940 Resmi tanpa internet

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) siap memenuhi poin keempat seruan bersama dari majelis-majelis agama dan keagam...