Peringatan Hari Pangan Sedunia ke
37 dilaksanakan tadi pagi (28/11) di Wantilan Pura Jagatnatha Negara. Pada
peringatan tersebut hadir Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta bersama Ny Dayu
Sudikerta, Bupati Jembrana bersama Ny Ari Sugianti Artha, Perwakilan
Bupati/Walikota se – Bali, Anggota Forkopimda Jembrana, Ketua Tim Penggerak PKK
se Bali, Kepala – kepala OPD Pemprov Bali dan Kabupaten Kota se Bali.
Bupati Artha dalam sambutannya
mengucapkan terima kasihnya kepada Pemerintah Provinsi Bali atas kepercayaannya
kepada Pemerintah Kabupaten Jembrana sebagai tempat penyelenggaraan Hari Pangan
sedunia 2017. Bupati Artha mengatakan Kabupaten Jembrana untuk memenuhi
kebutuhan pangan terutama beras terus dilaksanakan berbagai upaya peningkatan
produksi padi dan sampai saat ini kebutuhan beras Jembrana masih bisa dipenuhi
dari produksi beras Jembrana. “Disamping beras, Kabupaten Jembrana juga sangat
potensial untuk mengembangkan komunitas palawija, buah – buahan, sayuran dan
umbi umbian sebagai sumber pangan” kata Artha.
Artha menambahkan Pemkab Jembrana
telah melakukan berbagai upaya untuk mendorong dan memotivasi para petani untuk
maju dan berprestasi. Sejumlah prestasi di paparkan oleh Bupati Artha antara
lain Bidang pertanian Juara 1 Nasional Lomba Perkumpulan Petani pemakai Air
dari Subak Tibu Beleng Penyaringan, Kelompok Ternak Sapi Sari Buana II Manistutu
yang meraih Juara I Provinsi Bali yang akan mewakili tingkat Nasional. Sedang
di bidang Perkebunan, Kakao Jembrana mendapatkan sertifikat UTZ sehingga
mendapat kepercayaan Internasional untuk mengirim kakao fermentasi ke Varlhona
Perancis.
Sementara itu Wakil Gubernur Bali
Ketut Sudikerta mengatakan pada peringatan hari pangan kali ini, masyarakat
Bali berada dalam suasana memprihatinkan karena ada ancaman terjadinya erupsi
Gunung Agung, sehingga mengharuskan saudara kita yang berada di kaki Gunung
Agung untuk mengungsi ke seluruh Kabupaten Kota di Bali. “Saya berharap dan
juga meminta kepada Bupati se Bali beserta jajarannya agar bisa membantu saudara
kita yang tertimpa siaga bencana Gunung Agung tersebut agar bisa teratasi.
Dalam kondisi ini sangat dibutuhkan solidaritas dan soliditas dengan semangat
ke gotong royong oleh seluruh pihak yang terkait bagi masyarakat untuk membantu
di pengungsian” kata Sudikerta.
Sudikerta menghimbau kepada Bulog
agar menjaga stok pangan wilayah Bali terhadap kondisi Gunung Agung dan perlu
di antispasi mengingat situasinya tidak pasti untuk kedepannya. Menurut
Sudikerta, kondisi ketahanan pangan di Bali di Triwulan ke 3 tahun 2017 dengan
jumlah penduduk 4,2 juta lebih dari aspek ketersediaan pangan, cukup memenuhi
kebutuhan pangan hingga 3 – 4 bulan ke depan. Mengingat kondisi Gunung Agung
yang tidak menentu, untuk menjaga ketahanan pangan Sudikerta menghimbau agar
masyarakat Bali tidak mengkonsumsi makanan secukupnya dan tidak berlebih –
lebihan.
Selain itu
Sudikerta
mengapresiasi Kabupaten Jembrana yang sudah melakukan berbagai hal dalam
ketahanan pangan terutama dalam pengolahan hasil pertanian. Pada event
Hari Pangan Sedunia kali ini, Sudikerta membuka event dengan pemukulan
gong, melakukan peninjauan ke stand pameran hasil pangan lokal yang
diikuti peserta se Bali dan melakukan penyerahan sejumlah penghargaan.